MAKALAH PERENCANAAN PESAN BISNIS - KOMUNIKASI BISNIS
MAKALAH PERENCANAAN PESAN
BISNIS
KOMUNIKASI BISNIS
Dosen : Vely
Randyantini
Kelas : 4EA36
Disusun
oleh :

KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, bermohon kiranya
memberikan taufiq, hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan berfikir dan
waktu, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dengan
judul perencanaan pesan-pesan bisnis makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas
dari dosen pembimbing mata kuliah “komunikasi bisnis”.
Perencanaan
pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan
suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan komunikasi. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan
mempermudah pencapaian tujuan komunikasi.
Pengarang
juga mengucapkan terima kasih kepada rekan dari semua pihak yang telah
berpartisispasi dalam penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat
waktu.
Penulis
juga menyadari bahwa materi dan teknik yang digunakan masih banyak kekurangan.
Oleh Karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan agar makalah ini lebih
sempurna. Atas kritik dan sarannya diucapkan terima kasih.
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dalam komunikasi
bisnis ada beberapa langkah termasuk perencanaan pesan-pesan bisnis.
Perencanaan pesan-pesan bisnis mencakup pesan-pesan yang di smpaikan secara
tertulis dan pesan-pesan yang di sampaikan secara lisan. Perencanaan
pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan
organisasi secara menyeluruh dan salah satu faktor prnrntu keberhasilan
komunikasi, pesan-pesan bisnis yang terrencana dengan baik akan mempermudah
pencapaian tujuan komunikasi. Dalam hal ini perencanaan pesan-pesan bisnis
lebih di fokuskan pada perencanaan secara tertulus.
Perumusan
masalah
1.
Apa tujuan penulisan pesan-pesan bisnis?
2.
Bagaimana memenuhi kebutuhaan informasi audiens?
3.
Apa tahapan dalam proses komposisi?
4.
Bagaimana cara menganalisis audiens?
Tujuan
pembahasan
1.
Mengetahui tujuan penulisan pesan-pesan bisnis.
2.
Mengetahui bagaimana memenuhi kebutuhan informasi
audiens.
3.
Memahami tahapan dalam proses komposisi.
4.
Mengetahui cara menganalisis audiens.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMAHAMAN PROSES
KOMPOSISI
Proses
komposisi (komposition process) penyusunan prinsip-prinsip bisnis dapat
dianalogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang
komposer. Dia harus merencanakan lagu apa yang akan dibuat, menentukan bentuk
aransemen dan personal group yang mengiringi lagu tersebut. Kemudian mereka
harus melakukan latihan dan uji ulang atau revisi-revisi yang diperlukan,
sehingga lagu yang diciptakan mempunyai mutu yang bagus, enak didengar, dan mudah
dicerna para penggemarnya. Begitu halnya dengan proses komposisi untuk
pesan-pesan bisnis. Penyususunan pesan-pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu :
1.
Perencanaan
Daftar fase perencanaan (planning phase) dipikirkan
hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang
akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan di sampaikan
dan seluruh atau media yang akan digunakan menyampaikan pesan. Di samping itu,
intonasi juga perlu di atur, apakah menlemah, mendatar, atau meninggi.yang
terpenting adalah menyiasati situasi yang ada, sehingga tujuan yang di
kehendaki dapat tercapai.
2.
Organisasi dan komposisi
Setelah tahap perencanaan, tahap berikutnya adalah
bagaimana mengorganisasikan ide-ide dan selanjutnya di tuangkan dalam bentuk
draft yang berkaitan dengan komitmen pemikiran anda yang dimulai dengan
merangkai kata, kalimat, paragraf dan memiliki ilustrasi yang di perlukan untuk
mendukung ide pokok bahasan. Organisasi dan kompsisi erat kaitannya dengan
penyusunan atau pengaturan kata-kata, kalimat dan pargraf. Oleh karena itu
diperlukan perhatikan bagaimana mengunakan kata-kata, kalimat dan paragraf yang
sederhana.
3. Revisi
Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelaah kembali
baik dari sisi subtitusi pesan yang ingin di smpaikan, tetapi juga bagaimana
gaya penulisannya, stuktur kalimat yang digunakan dan bangaimana tingkat
pemahamannya. Kalau belum sesuai, perlu di lakukan pengecekan sekaligus
revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya. Oleh karena perkembangan dunia bisnis
saat ini begitu cepatnya, maka penyampaian pesan-pesan bisnis perlu tetap
memperhatikan bagaimana merencanakan, mengorganisasi dan mengkomposisi, serta
merevisi pesan-pesan bisnis secara jelas dan seefektif mungkin.
PENENTUAN TUJUAN
Tahap pertama
dalam merencanakan dalam suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau
tujuan komunikasi, seorang komunikator tentunya ingin nama baik di hadapan
audiens, sekaligus menghasilkan sesuatu yang baik bagi organisasi.
Sebelum
nenutuskan untuk menympaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain, ada perlu
menjawab 3 pertanyaan, apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktunya sudah
tepat, dan apakah tujuannya dapat diterima organisasi tersebut.
Mengapa Tujuan
Harus Jelas
Tujuan
yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapai tujuan yang dikehendaki,
sebagaimana diketahui, setiap organisai tentunya memiliki tujuan yang
bermacam-macam.di samping itu, dapat mengambil keputusan yang mencakup antara
lain:
a.
Keputusan untuk meneruskan pesan
Sebelum menyampaikan suatu pesan, tanyaka pada diri
anda sendiri apakah pesan yang akan di sampaikan benar-benar perlu atu tidak.
Jika pesan-pesan yang akan di sampaikan diduga mempunyai pengaruh yang sangat
kecil kepada audiens, sebaiknya penyampaiannya ditunda dulu. Sebalinya bila sangat
penting dan akan membawa pengaruh yang besar, pesan seharusnya segera di
sampaikan atau di teruskan.
b.
Keputusan untuk menanggapi audiens
Untuk memutuskan cara terbaik mennggapi audiens,
komunikator perlu mempertimbangkan motif-motif mereka. Mengapa mereka
memperhatikan isi pesan yang di sampaikan? Apakah mereka mengharapkan
keuntungan? Apakah harapan mereka sesuai dengan harapan komunikator?
Tanpa mengetahui motif audiensnya, komunikator tidak akan menggapai mereka
dengan baik. Kpmunikator dan audiens juga akan gagal mendapatkan apa yang
mereka ingkan bila harapan mereka tidak sesuai/sejalan.
c.
Keputusan untuk memusatkan isi pesan
Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu
memutuskan isi pesan.komunikator seharusnya hanya memasukkan informasi yang
penting, yang relevan dengan pencapaian tujuan yang telah di tetapkan.
Informasi yang rrlrvan harus di singkirkan atau di buang jauh-jauh. Bila
informasi yang tidak penting dimasukan dalam pesan pesan yang akan di
sampaikan, inti pesan akan kabur, dan waktupun akan terbuang percuma.
d.
Keputusan yang akan menetapkan media yang akan
digunakan
Penentuan saluran atau media yang akan digunakan
untuk menyampaikan suatu pesan, sangat bergantung pada tujuan yang dikehendaki.
Media komunikasi dapat di gunakan yang dapat berupa lisan maupun tulisan.
Tujuan
Komunikasi Bisnis
Secara umum, ada
tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu:
a.
Memberi informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah
memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan beberapa pegawai
baru yang akan ditetapkan sebagai staf administrasi di kantor-kantor cabang
yang ada. Untuk memperoleh pegawai yang di harapkan, ia dapat memasang iklan
lowongan kerja melalui media surat kabar, majalah, radio, dan internet. Media
komunikasi yang mana yang akan dipilih sangant bergantung kebijakan perusahan
mempertimbulkan kemampuan internal perusahaan tersebut.
b.
Melakukan persuasi
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah melakuan
persuasi kepada pihak lain agar apapun yang di sampaikan dapat di pahami dengan
baik dan benar. Dilakukan, terutama berkaitan dengan negosiasi antara seseorang
dengan orang lain dalam bisnis.
c.
Melakukan kolaborasi
Tujuan
ketiga dalam komunikasi bisnis bisnis adalah melakukan kolaborasi atau
kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi
bisnis tersebut seseorang dapat melakukan kerjasama bisnis, baik dengan
perusahaan domestik maupun perusahaan asing.
Dalam dunia
bisnis, persentasi yang baik harus mampu mampu menjelaskan tujuan yang
diinginkan secara spesifik. Oleh karena itu, untuk merumuskan tujuan tersebut,
sesorang perlu menanyakan kepada dirinya sendiri, apakah audiens mampu
melakukan penelaahan terhadap suatu pesan atau tidak.
Cara Menguji Tujuan
Penentuan
tujuan yang baik tentunya harus mudah di aplikasikan pada dunia nyata. Oleh
karena itu, untuk menguji apakah tujuan yang telah di tetapkan sudah baik apa
belum, perlu dilakukan pengujian denagn empat pertanyaan.
a.
Apakah tujuan tersebut realisti?
TUJUAN UMUM
|
TUJUAN KHUSUS
|
Memberi informasi
|
Menyajikan penjualan bulan lalu ke manajer perusahaan.
|
Membujuk
|
Meyakinkan manajer pemasaran untuk mengangkat beberapa karyawan baru
bagian penjualan.
|
Kolaborasi
|
Membantu pendapatan personal mengembangkan program pelatihan bangi
beberapa nggota baru.
|
Tujuan
yang akan disampiakan hendaknya harus realistis, dalam arti bahwa ide-ide atau
gagasan yang hendak di sampaikan dapat di sesuaikan dengan kemampuan yang ada.
b.
Apakah waktu yang tepat?
Dalam menyampaikan suatu ide atau gagasan,
hendaknya di pertimbangkan masalah ketepatan waktu. Sebagai contoh, dalam
situaisi krisis moneter, ide untuk melakukan ekspansi pabrik kemungkinan besar
tidak akan di terima. Penyampain ide ini tidak tepat waktunya karena pada saat
itu penjualan sedang menurun sampai 50 persen dibanding dengan tahun
sebelumnya.
c.
Apakah orang yang mengirim pesan sudah tepat?
Pesan atau ide yang di sampaikan oleh seseorang
yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi cenderung lebih dapat di terima
daripada bila di smpaikan oleh orang yang kedudukannya rendah.
d.
Apakah tujuan selera dengan tujuan
organisasiperusahaan?
Tujuan
penyampaian suatu pesan hendaknya mengacu pada tujuan organisasi secara
keseluruhan. Oleh karena itu, apabila ingin menyampaikan pesan-pesan bisnis
kepada audiens, usahakan agar pesan tersebut sesuai dengan kebijakan
organisasi.
ANALISA AUDIENS
Bila
suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah
berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan di paham. Siapa mereka,
bagaimana pemahaman/pengetahuan mereka, latar belakang usia, pendidikan, jenis
kelamin mereka, bagaimana minat mereka dan apa yang mereka ketahui.
Cara Mengembangkan
Profil Audiens
Mengembangkan
suatu profil audiens boleh di katakan gampang-gampang susah. Akan menjadi mudah
apabila lawan komunikasi dikenal baik. Akan tetapi, semua akan menjadi sulit
jika yang menjadi audiens adalah orang-orang yang sama sekali belum di kenal.
Dan komunikator perlu melakukan invetigasi untuk mengantisipasi reaksi mereka.
a.
Melakukan ukuran dan komposisi audiens.
Audiens dalam jumlah besar tentu saja akan
menunjukan perilaku yang berbeda denag audiens yang berjumlah sedikit, sehingga
untuk menghadapinya diperlukan teknik komunikasi yang berbeda pula. Bentuk dan
format penulisan materi yang akan di smpaikan juga di tentukan oleh jumlah
audiens. Untuk audiens yang jumlah kecil, materi dapat di kemas dalam susunan
laporan sederhana kemudian di persentasikan atau di bangikan kepada mereka. Untuk
audiens yang jumlahnya besar, materi sebaiknya di kemas dalamsuatu makalah atau
laporan dengan gaya pengorganisasian dan format penulisan yang lebih formal.
b.
Siapa audiensnya
Bila auudiens yang di tuju lebih dari satu orang,
komunikaor perlu mengidentifikasi siapa diantara mereka yang memegang posisi
kunci/posisi paling penting.
c.
Reaksi audiens
Perlu diketahui (diantisipai) reaksi yang mungkin
dimunculkan oleh audiens tersebu. Jika komposisi audiens adalah orang-orang
yang tidak suka berdebat atau kurang kritis, presentasi sebauknya di sajikan
langsung pada bangian kesimpulandan saran-saran.
d.
Tingkat pemahaman audiens
ketika menyampaikan pesan-pesan, latar belakang
audienssperti tingkat pendidikan, usia dan pengalaman juga perlu diperhatikan.
Jika komunikator dan audiens memiliki latar belakang yang jauh berbeda, perlu
diputuskan terlebih dahulu seberapa jauh audiens tersebut harus dididik. Secara
umum, usahakan agar anda tidak terlalubmenggurui, kalau terkesan menggurui,
audiens cenderung merasa jenuh, bosan dan kurang tertarik pada kesan yang di
sampaikan.
e.
Hubungan komunikator dengan audiens
Jika
komunikator adalah orang yang belum dikenal oleh audiens, audiens harus dapat
diyakinkan sebelum penyampaian suatu pesan yang dilakuan. Komunikator dengan
penampilan yang meyakinkan, akan membuat audiens termotivasi untuk mendengarkan
dan menyimak pembicaraan sehimgga pesan dapat di tampilkan denga baik.
Cara Memuaskan
Audiens Akan Kebutuhan Informasi
Kunci
komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan kebutuhan informasi audiens,
dan selanjutnya berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Ada lima tahap yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audiens, yaitu :
a.
Temukan/cara apa yang diinginkan oleh audiens
Komuikator harus dapat menemukan apa yang ingin mereka
ketahui dan segera memberikan informasi yang diminta,
b.
Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
Berikan tambahan informasi yang mungkin sangat
membantu meskipun informasi tersebut secara khusus tidak diminta oleh audiens.
c.
Berikan semua informasi yang diperlukan
Usahakan agar semua informasi yang penting diminta
oleh sudiens tidak ada yang terlewatkan. Lakukan pengecekan terlebih dahulu
sebelum pesan disampaikan oleh audiens. Hal ini untuk menjaga agar
apa yang diminta audiens bener-bener telah sesuai dengan apa yang di kirim.
d.
Pastikan bahwa informasi akurat
Informasi yang di smpaikan kepada audiens hendaknya
informasi yang benar-benar akurat dan dapat di pertanggungjawabkan
kebenarannya.
e.
Tekan ide-ide yang paling menarik kepada audiens
Cobalah
untuk menemukan hal penting yang sngat menarik bangi para audiens. Selanjutnya,
berikan perhatian khusus atau perhatian yang lebih kepada hal tersebut.
Cara Memuaskan
Kebutuhan Motivasional Audiens
Beberapa
jenis pesan bertujuan memotivasi audiens untuk mau mengubah perilaku mereka.
Akan tetapi, pemberian motifasi ini sering kali mengalami hambatan/kendala.
Salah satu cara untuk mengatasi kendala adalah dengan mengatur pesan-pesan
sedemikian rupa sehingga informasi yang di sampaikan dapat diterima audiens dengan
mudah.
Pendekatan
yang dapat di lakukan adalah dengan memberikan argumentasi yang bersifat
rasional. Meskipun pendekatan dengan mengunakan argumentasi merupakan cara yang
baik untuk menarik audiens, perlu juga untuk mencoba menggunakan pendekatan
emosi audiens.
PENENTU IDE
POKOK
Setelah
menganalisis tujuan dan audiens, selanjutnya adalah menentukan cara untuk
mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan-pesan bisnis akan bermuara pada satu
tema pokok yaitu ide pokok (main idea). Hal-hal yang lain dianggap sebagai
ide-ide pendukung. (supporting idea).
Topik
dan ide pokok adalah dua hal yang berbeda. Topik adalah subjek pesan yang lebih
luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topik yang
menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut. Ide pokok dapat memotivasi
orang untuk melakukan apa yang diinginkan dengan menggabungkan atau
menyelaraskan tujuan pengirim dengan tujuan mereka. Sebelum dapat menentukan
ide pokok, hal-hal yang penting harus diidentifikasi terlebih dahulu.
Teknik Curah
Pendapat (Brainstroming)
Untuk
dapat mengidentifikasi ide pokok, diperlukan kreativitas dan pengalaman.
Pendekatan yang paling baik adalah curah pendapat yang memberikan keleluasaan
pikiran untuk mencari berbagai kemungkinan, menguji berbagai alternatif dengan
mempertimbangkan tujuan, audiens, dan fakta yang ada. Beberapa teknik curah
pendapat yang dapat di gunakan antara lain.
a.
Storyteller’s tour
Hidupkan tape recorder, dan telaahpesan-pesan yang
di sampaikan. Dengarkan dengan teliti dan berlatihlah sehingga ide-ide pokok
dari suatu pesan dapat di temukan dengan mudah.
b.
Random list
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran anda di
atas kertas kosong. Hubungkan antara ide satu dengan ide yang lain. Bagi
kedalam kelompok-kelompok, dan temukan butir yang penting dan tidak penting.
c.
CFR (conclusions, findings, recommendations)
workssheet
Jika sunjeknya mencakup pemecahan masalah,
gunakanlah suatu lembar kerja (workssheet) yang akan membatu menjelaskan
hubungan antara temuan (findings), kesimpulan (conclusions), dan rekomendasi
(recommendations) yang akan di berikan.
d.
Journalistic approach
Pendekatan ini memberikan butir yang baik sebagai
langkah awal menentukan ide pokok. Jawaban terhadap pertanyaan siapa (who),
apa(what) kapan(when), dimana(where) dan bagaimana(how), akan dapat menjelaskan
ide pokok presentasi.
e.
Question and answer chain
Pendekatan
yang paling baik adalah melihat dari sisi perspektif audiens. Apa pertanyaan
pokok audiens, apa yang di ingnkan audiens, periksa jawaban atas pertanyaan
tersebut. Apa pertanyaan tambahan yang mungkin muncul. Ikuti arus pertanyaan
dan jawab pertanyaan tersebut sehingga ide pokok dapat di temukan.
Pembatasan
Cakupan
Secara
umum, penyajian informasi rutin kepada audiens yang telah anda kenal hendaknya
menggunakan kata-kata yang singkat. Ini dapat membangkitkan rasa hormat
(respect) audiens kepada komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks
dan kontroversial akan memakan waktu lebih lama. Yang lebih penting adalah
ide-ide pokok yang disampaikan haruslah mudah dimengerti dan diterima oleh
audiens.
SELEKSI SALURAN
DAN MEDIA
Pesan-pesan
bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat di sampaikan melalui
dua saluran, yaitu saluran lisan (oral) dan tulisan (wrutten). Pilihan mendasar
antara berbicara atau menulis bergantung pada tujua atau maksud pesan, audiens
dan karakteristik dari kedua saluran komunikasi tersebut.
Komunikasi Lisan
Salah
satu kelebihan dari komunikasi lisan (oral communicantons) adalah kemampuannya
memberikan umpan balik (feedback) dengan segera. Komunikasi lisan
ini lebih ekonomis, pendekatan lisan juga bermanfaat bila yang di sajikan
adalah informasi kontoversial, karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa
isyarat mereka sehingga komunikator dapat menyesuaikan pesan-pesan yang di
sampaikan. Kominikasi lisan mencakup antara lain percakapan antara dua orang
atau lebih, pembicara lewat telepon, wawancara kerja, pertemuan kelompok kecil
(diskusi kelompok) seminar, lokakarya, program pelatihan, pidato formal, dan
persentasi penting lainnya.
Pada
umumnya semakin sedikit jumlah audiens, semakin baik interaksi di antara
mereka, jika informasi bertujuan untuk mencapai suatu keputusan atau pemecahan
suatu masalah. Program yang relatif informasi dan tidak terstuktur memungkinkan
ide-ide akan mengalir dengan bebas.
Persentasi
formal, dengan jumlah audiens yang lebih besar, seperti konversi penjualan,
rapat para pemegang saham, persentasi untuk pengenalan produk baru,
dan fungsi-fungsi seremonial ungul.
Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan
tertulis juga memiliki berbagai macam bentuk, seperti surat, memo, proposal dan
laporan. Salah satu kelebihan komunikasi tertulis (writter communications)
adalah bahwa penulis mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan
pesan-pesan mereka.
Dalam
memilih saluran dan media berkomunikasi perlu di pertimbangkan tingkat
kepentingannya, formalitas, kompleksitas, tingkar kerahasiaan, emosional, dan
biaya pengirim serta harapan audiens.
BAB
III
PENUTUP
Demikian
yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah
ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan
kurangnya rujukan/referensi yang kami peroleh, hubungannya dengan makalah
ini kami banyak berharap kepada pembaca memberikan kritik saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Kesimpulan :
Berdasarkan
pembahasan tersebut kami menyimpulkan bahwa, dalam melakukan komunikasi bisnis
kita perlu melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis yang baik dan benar, kami
berharap pembaca mampu memahami tentang perencanaan pesan-pesan bisnis dan
bagian-bagian penting dalam pembahasan tersebut. Dalam pembahasan tersebut
mampu memberikan gambaran tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang akan
berguna untuk mencapai tujuan dalam berkomunikasi.
Bapak Pedro melalui pedroloanss@gmail.com
BalasHapusWhatsapp +393510140339 menyetujui pinjaman bisnis yang saya gunakan untuk memperluas proyek agro saya dengan tingkat pengembalian tahunan 2%. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pedro dan tim kerjanya karena telah membantu saya dengan pinjaman sebesar 970.000,00 Euro.