CERPEN JUST FRIENDSHIP
Antara
Cinta dan Persahabatan. Mungkin itulah permasalahan yang saat ini lagi ada di
fikiranku. Aku cinta dia, tapi dia adalah sahabatku. Aaaa… Aku galau tingkat
dewa.
Namaku
Andien. Aku mempunyai sahabat yang namanya Verry. Kita bersahabat sejak kita
duduk di bangku SMP. Belum lama si kita bersahabat, tapi hubungan kita sudah
sedekat ini.
Banyak
orang yang tidak suka dengan persahabatanku dengannya. Verry itu termasuk pria
idaman di sekolahku. Banyak sekali yang suka padanya. Wajahnya yang tampan,
lesung pipitnya yang sangat menggoda, postur tubuhnya yang sangat cocok sekali
dengan jabatannya sebagai kapten basket, suaranya, dan seluruh yang ada pada
dirinya. Ini alasan mengapa para kaum hawa sangat menyukainya. Ya itulah juga
salah satu alasan, mengapa ku juga sangat menyukainya. Tapi, ada satu alasan
yang sangat kuat untukku kujadikan alasanku menyukainya. Sifatnya yang baik dan
perhatiannyalah yang telah meluluhkan hatiku.
“Ayolah
Andien. Sampai kapan loe terus-terusan memendam perasaan cinta loe ke verry. Kalo
dia diembat sama orang lain gimana, gawat kan?” bujuk Sarah, ketika Aku sedang mencurahkan
isi hatiku padanya.
“Nggak
Sar, gue takut kalo misalnya Verry nolak gue terus dia bakal ngejauhin gue. Gue
gak bisa jauh-jauh dari dia Sarah.” Ucapku.
“Loe
harus percaya deh sama gue, Verry gak mungkn ngelakuin itu. Dia kan orangnya
baik.” Sarah terus membujukku.
“Tapi…”
Ucapku bingung.
“Gak
ada tapi-tapian. Loe tenang aja, gue bakal ngebantuin loe. Santai aja.” Kata
Sarah meyakinkanku.
Ah,
dia gampang mengatakan hal ini, tapi aku yang menjalankan kehidupanku. Tunggu
dulu, itu Verry. Sedang apa dia dengan Lia. Jangan-jangan mereka… Ah, itu tidak
mungkin. Aku teringat dengan ucapan Sarah tadi. Apa yang dia katakan memanglah
benar. Lebih baik aku harus jujur ke Verry. Aku takut nanti Verry akan jadi
milik orang lain.
“Wouy,
ngelamun aja loe dari tadi. Nglamunin siapa sih?” tanya Verry mengagetkanku.
Aku kesal dengan ulahnya. Aku paling tidak suka dikagetkan seperti ini.
“Loe
tuh ya Rese!! Udah sering gue bilangin juga jangan suka ngagetin gue. Kalo
jantung gue copot gimana? mau tanggung jawab loe!” Ucapku sebal.
“Mau,
gue bakalan kasih jantung gue buat loe, heheh” jawab dia.
Ya ampun. Kenapa dia ngomong kayak gitu. Jangan-jangan dia.. Ah.. Verry. Baper aku.
Ya ampun. Kenapa dia ngomong kayak gitu. Jangan-jangan dia.. Ah.. Verry. Baper aku.
“Jntung
loe?”
“Iya,
jantung gue. Di rumah gue stoknya banyak tuh. Tukang kebon gue kemarin abis
panen.”
Ucapnya
sambil tertawa.
“Jantung
apaan?” tanyaku heran.
“Jantung
pisang, hahah…” Tawanya eperti nenek sihir. Menyeramkan sekaligus menyebalkan.
“Rese,
loe ya! Puas loe!” Kataku kesal.
“Sorry-sorry…
pulang yuk, gue anterin.” Ajaknya.
“Ver,
ntar malem loe ada acara gak? gue mau ngajak loe ke Cafe Fantastic. Gue mau
ngomong sesuatu sama loe!” Kataku sambil menghela nafas.. Mudah-mudahan saja
Verry menerima ajakanku.
“Oke,
siapa takut. Loe yang traktir ya.”
Aku
mengangguk sambil tersenyum. Mudah-mudahan saja acaranya lancar.
Aku
melirik jam. Astaga jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Sebentar
lagi Verry pasti akan datang. Aku memilih-milih baju yang akan kukenakan nanti.
Ya ampun, rsanya seperti ingin berkencan dengan sang pacar.
Aku
terus berharap mudah-mudahan nanti Verry bisa menerimaku. Sedikit geli sih
karena aku yang harus menembaknya. Tapi, mau bagaimana lagi daripada aku
terus-terusan memendam perasaanku padanya.
Suara klakson mobil. Itu pasti Verry. Aku
langsung lari menuruni anak tangga. Tak lupa aku berpamitan dengan kedua orangtuaku.
Sesampainya
di depan rumah, aku melihat Verry yang terlihat sangat tampan. Dia mengenakan
baju yang lumayan simpel. Walaupun begitu, ketampanannya tidak pernah hilang
dari wajahnya.
“Oke, sudah siap kan?” tanyaku padanya.
“Iya.
Loe tuh ya, yang ngajakiun gue ke Cafe siapa, eh malah gue yang disuruh jemput
loe.”
Ucapnya
kesal.
Aku
senang melihatnya cemberut seperti itu. Lucu sekali. Di dalam mobil, aku terus
menatapnya. Duh, rasa deg-degan aku mulai lagi. Kita tidak hanya diam saja di
dalam mobil. Kita membicarakan banyak hal .Dari hal yang tidak terlalu penting,
sampai hal yang cukup penting.
“Oya, gue mau ngenalin loe ke seseorang nanti.”
Ucapnya yang membuatku kaget.
“Siapa?”
tanyaku heran.
“Nanti
loe juga bakal tahu siapa orangnya.”
Kita sampai di Cafe Fantastic, tujuan kita. Aku
masih sedikit bingung siapa yang akan Verry kenalkan padaku.
Verry
mengajakku duduk di tempat yang cukup romantis. Ah, Verry. Padahal kan aku yang
mengajaknya.
Sambil
menunggu orang yang dimaksud Verry, kami memesan beberapa menu makanan. Kita
juga melanjutkan pembicaraan yang tadi kita bicarakan di mobil. Apa sudah
saatnya kukatakan ini kepadanya. Ah, aku memang aku harus mengatakannya.
“Ver,
gue..” Kata-kataku terpoptong karena tiba-tiba seseorang datang dari belakangku.
Seseorang yang kukenal.
“Hay..”
Sapanya sambil menunjukkan senyuman manisnya itu.
“Lia…”
Untuk apa dia datang ke sini, apa dia akan mengacaukan rencanaku.
Dia
(Lia) langsung duduk di samping Verry. Jangan-jangan seseorang yang dimaksud
Verry adalah, LIA!!
“Ini
yang gue tunggu-tunggu dari tadi, Ndien. Loe pasti udah kenal kan dia siapa?”
tanya Verry.
“Oh,
eh iyah. Gue udah kenal kok sama Lia. Tapi, apa maksud loe ngajak dia ke sini?”
tanyaku balik kepadanya.
“Gue
mau ngasih tau ni sama loe, kalo Lia sekarang udah resmi jadi pacar gue. Ya kan,
Li?” Ucapnya.
Lemas.
Itulah yang kurasakan saat ini. Semua terasa hening. Aku menjadi kaku. Susah
sekali untuk berbicara. Lia, aku benci dia.
“Loe
baik-baik aja kan, Ndien?” tanya Lia.
Dasar
munafik. Dia hanya pura-pura baik padaku. Aku benci dia, aku benci namanya.
“Oh,
eh gak apa-apa. Ver, gue permisi dulu mau ke toilet.” Ucapku tanpa meminta persetujuan
darinya.
Aku
menangis. Hatiku hancur. Aku terlamabat untuk mengatakan ini kepadanya. Saat
ini dia sudah menjadi milik orang lain. Aaa… ingin sekali aku berteriak sekeras
mungkin dan mengatakan kalau mereka semua jahat!!
Tapi,
sejenak aku merenungi semua ini. Hubunganku dengan Verry hanyalah sebatas
Persahabatan. Just Friendship. Aku dan dia tidak akan pernah mempunyai hubungan
yang lebih dari ini. Aku harus mengikhlaskannya. Mungkin Lia lah yang dapat
membahagiakannya.
Hufffttt… Aku harus sabar. Aku harus move on.
Lebih baik aku kehilangan cintaku daripada harus kehilangan sahabatku. Verry,
aku akan mencoba mengikhlaskanmu untuk Lia.
Easy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT
BalasHapusAt least 160 thousand men and women are hacking their diet with a simple and SECRET "liquid hack" to lose 2lbs each night while they sleep.
It is effective and it works with anybody.
You can do it yourself by following these easy steps:
1) Go get a glass and fill it up with water half full
2) And then learn this amazing HACK
and you'll become 2lbs skinnier the very next day!