CERPEN TERLAMBAT - KOMUNIKASI BISNIS
Terlambat
Memancarkan sinarnya yang hangat
membuat pagiku ini kujalankan penuh dengan semangat. Semangat untuk belajar dan
bertemu dengan teman-temanku di sekolah.
Setiap pagi suara alarm pukul 05.00
pagi membangunkanku dari tempat tidurku lalu berolahraga sebentar sebelum
mandi. Setelah itu aku siap-siap untuk pergi ke sekolah. Sebelum berangkat aku
selalu berpamitan dengan orangtuaku.
Setiap hari aku berjalan menuju
halte tempat biasa menunggu bus untuk pergi ke sekolah. Di tengah perjalanan
menuju halte selalu kunikmati udara segar dan pemandangan indah sawah khas
pedesaan. Suara burung saling berbalasan menemani perjalananku membuat pagiku
menjadi sangat menyenangkan.
Sesampainya di halte aku menunggu bus yang belum datang juga.
Tidak seperti biasanya bus datang terlambat. Waktu sudah menunjukan pukul
06.45, akhirnya bus yang ditunggu datang juga. Segera aku naik dan duduk di
pojok belakang. Bus berjalan sangat pelan membuat hatiku menjadi gelisah takut
terlambat masuk sekolah. “Perlu diketahui sekolahku masuk pukul 07.00”
Sekitar 30 menit di perjalanan untuk sampai sekolah. Aku berlari
menuju gerbang sekolah dengan buru-buru. “dek, bayar dulu!!!” Suara kernet bus
memanggilku. “Iya pak, maaf lupa” kataku sambil kuberikan uangnya.
Di depan gerbang guru piket sudah menunggu, siap untuk memberikan
hukuman kepada siswa yang datang terlambat. Aku disuruh push up 25 kali sebelum
masuk sekolah, lalu dilanjutkan jalan jongkok mengelilingi halaman sekolah.
Setelah itu aku diberi surat izin masuk untuk mengikuti pelajaran.
Kesialanku masih belum berakhir, ruang kelasku berada di lantai 3.
Aku harus naik tangga untuk sampai ke atas. Sesampainya di depan kelas
pelajaran sudah dimulai, aku masuk dan meminta maaf kepada guru yang sedang
mengajar karena datang terlambat. Akhirnya aku disuruh duduk dan mengikuti
pelajaran seperti biasa.
-The
End-
Komentar
Posting Komentar